Kediri | kolocokronews —
Siang di Pare, Minggu (26/10/2025), berubah menjadi kekacauan tak terduga. Sekitar pukul 13.00 WIB, deru mesin sebuah mobil Wuling putih AG 1519 RG meluncur kencang di Jalan Brawijaya, Desa Tulungrejo, meninggalkan jejak benturan dan kepanikan di sepanjang jalan.
Pengemudinya, seorang remaja berinisial RPA (18), diduga kehilangan kendali hingga menabrak lima kendaraan bermotor di dua titik berbeda. Saksi mata menyebutkan, mobil melaju tak terkendali seperti dalam kepanikan, menabrak satu motor, lalu terus melaju tanpa berhenti.
Benturan pertama terjadi ketika mobil menghantam Scoopy hitam AG 5762 CJ yang melaju di depannya. Tak lama berselang, Beat AG 6193 EDS dan Scoopy merah AG 3741 EQ ikut terseret dalam tabrakan beruntun yang membuat pengendara terjatuh dan warga sekitar berhamburan menolong.
Alih-alih berhenti, pengemudi justru terus memacu mobilnya ke arah barat, menuju kawasan Tugu Garuda dan Pelem. Di lokasi kedua, Dusun Akop, Desa Pelem, mobil itu kembali menabrak dua motor lain, yakni Vario AG 3049 ECK dan Smash tanpa nomor polisi.
Dalam waktu singkat, lima motor rusak parah. Bagian bodi ringsek, lampu pecah, dan setir bengkok menjadi pemandangan memilukan di sepanjang jalur yang biasa ramai pelajar Kampung Inggris itu. Mobil Wuling sendiri akhirnya berhenti setelah menabrak kembali di ujung jalan, dalam kondisi hancur di bagian depan.
Warga yang marah segera mengepung mobil. Beberapa orang berusaha membuka paksa pintu, sementara pengemudi di dalam mobil tampak histeris dan berteriak-teriak. Tak lama kemudian, polisi dari Polsek Pare tiba dan berhasil mengamankan pengemudi bersama seorang wanita yang disebut sebagai rekannya.
“Mobil itu melaju kencang dari arah timur. Kami kira sedang dikejar seseorang, ternyata malah menabrak semua yang di depannya,” ujar salah satu saksi, Andi, warga Tulungrejo.
Beruntung, tidak ada korban jiwa, meski beberapa pengendara mengalami luka ringan. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah pengemudi dalam kondisi mabuk, stres, atau mengalami gangguan lainnya.
Kapolsek Pare membenarkan insiden tersebut dan mengimbau masyarakat agar tetap tenang. “Kami sudah amankan pelaku dan kendaraan. Semua korban sudah mendapat penanganan,” jelasnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat keras bagi warga Pare: di balik ketenangan Kampung Inggris, bahaya bisa datang tiba-tiba. Di jalanan yang ramai pelajar dan pengendara, kendali diri sama pentingnya dengan kendali kemudi.
(Red).
