Pemalang || kolocokronews
Perjalanan wisata warga Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, berubah menjadi tragedi mengenaskan. Sebuah bus pariwisata yang mereka tumpangi terguling di ruas Tol Pemalang–Batang KM 312B, Sabtu pagi (25/10/2025), dan menewaskan empat orang penumpang, sementara belasan lainnya luka-luka.
Kecelakaan tunggal itu terjadi sekitar pukul 08.25 WIB di jalur keluar Offramp SS Pemalang Jalur B. Bus berpelat nomor DK 9296 AH itu tengah mengangkut rombongan Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) Bendan Ngisor menuju Objek Wisata Guci, Tegal.
Menurut keterangan Yulian Fundro Kurnianto, Manager Teknik dan Operasional PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR), bus melaju dengan kecepatan sekitar 70 km/jam saat hendak keluar gerbang tol. Namun, di tikungan menanjak kiri, kendaraan mendadak hilang kendali.
“Diduga terjadi gangguan pada sistem pengereman. Bus menabrak pembatas jalan (guard rail) dan terguling,” jelasnya.
Kasat Lantas Polres Pemalang AKP Arief Wiranto membenarkan bahwa bus berisi total 34 orang, termasuk sopir dan dua kernet.
“Bus tidak mampu mengontrol kecepatan saat menikung ke kiri menuju Exit Tol Pemalang. Kendaraan terguling ke kanan dan menabrak pembatas jalan,” terangnya.
Akibat kecelakaan itu, empat penumpang meninggal dunia di tempat, masing-masing:
Komsiyah (50)
Sri Fitriyati
Endah Cipta Ningrum
Abdul Ghofur
Seluruh korban merupakan warga Bendan Ngisor, Semarang. Belasan korban luka-luka dibawa ke RS Siaga Medika Pemalang dan RSI Al-Ikhlas Taman untuk mendapatkan perawatan intensif.
Proses evakuasi berlangsung selama hampir dua jam. Petugas gabungan dari Satlantas Polres Pemalang, BPBD, PBTR, dan SAR dikerahkan untuk mengevakuasi korban dan menormalkan arus lalu lintas di ruas tol tersebut.
Menjelang malam, keempat jenazah korban dibawa kembali ke Semarang. Suasana duka menyelimuti Kelurahan Bendan Ngisor yang menjadi tempat tinggal mereka. Ratusan warga memadati rumah duka dan kantor kelurahan untuk menyambut kepulangan jenazah dan memberikan doa terakhir.
“Kami kehilangan empat sosok yang aktif dan peduli lingkungan. Ini bukan sekadar duka keluarga, tapi duka seluruh warga Bendan Ngisor,” ungkap Lurah Bendan Ngisor, dengan suara bergetar.
Pemerintah Kota Semarang turut menyampaikan belasungkawa mendalam. Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, bahkan meninjau langsung proses pendampingan keluarga korban.
“Atas nama Pemerintah Kota Semarang, kami mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan,” ujarnya.
Kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan, termasuk memeriksa kondisi kendaraan dan kelalaian pengemudi.
Di tengah duka, warga Bendan Ngisor bersepakat untuk melanjutkan semangat kebersamaan yang selama ini dibangun para korban — menjadikan tragedi ini sebagai pengingat pentingnya keselamatan dalam setiap perjalanan.
(Red).
