Pesanggrahan Cakra Manggilingan Nusantara Hidupkan Semangat Uri-Uri Budaya Lewat Momentum Narosan Putri Ki Mahesa Wong

Malang || kolocokronews
Sabtu, 18 Oktober 2025 — Suasana penuh kehangatan dan nuansa adat Jawa terasa kental di Pesanggrahan Cakra Manggilingan Nusantara, Desa Krajan, Bunut Wetan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Sabtu (18/10/2025) malam. Sebuah momentum sakral berupa prosesi narosan—atau lamaran dalam tradisi Jawa—dilaksanakan untuk meminang Tiara, putri dari Ki Mahesa Wong, oleh Arif, sang pria pilihan hati.

Acara lamaran yang berlangsung sebelumnya pada Kamis (16/10) itu tidak sekadar menjadi momen keluarga, namun berkembang menjadi ajang pelestarian budaya. Atas permintaan sang putri, digelar pertunjukan seni tradisi seperti bantengan dan jaranan, menghadirkan suasana meriah di lapangan samping Pesanggrahan.

Menariknya, Ki Mahesa Wong—yang dikenal sebagai tokoh budaya sekaligus Pangarso Yayasan Cakra Manggilingan Nusantara—turut menggerakkan masyarakat sekitar untuk terlibat langsung dalam acara tersebut. pelaku UMKM, dan , hingga perangkat lingkungan setempat semuanya berperan aktif dalam menyukseskan acara dengan semangat guyub rukun.

“Acara ini bukan hanya untuk keluarga, tapi juga sebagai wujud cinta terhadap budaya dan kesenian lokal. Kami ingin mengajak masyarakat agar ikut merasakan dan mencintai budaya sendiri,” ujar Ki Mahesa Wong.

Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan bahwa yayasan yang dipimpinnya secara rutin menggelar berbagai kegiatan budaya, seperti mocopatan, sarasehan budaya, tari gambyong, gamelan, hingga kegiatan seni lainnya. Tujuannya adalah memperkuat karakter masyarakat melalui seni dan tradisi.

“Kami ingin budaya Jawa tetap hidup, menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Karena itu, setiap kegiatan di Pesanggrahan selalu kami sisipi nilai edukasi dan penghargaan bagi pelaku seni,” tambahnya.

Selain menjadi simbol pengikat dua keluarga besar, prosesi narosan ini juga menjadi bentuk nyata uri-uri budaya—upaya menjaga warisan leluhur agar tetap lestari di tengah arus modernisasi.

Melalui acara seperti ini, Pesanggrahan Cakra Manggilingan Nusantara terus meneguhkan dirinya sebagai pusat kebudayaan yang tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga menumbuhkan kebanggaan terhadap jati diri Nusantara.
(Red).