Nganjuk || kolocokronews
– Warga Desa Pule, Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk, dibuat penasaran dengan temuan dua titik sumber minyak di kawasan hutan sekitar desa mereka. Sumber tersebut diduga merupakan peninggalan aktivitas pengeboran pada masa penjajahan Belanda.
Dari pantauan warga, kedua titik tersebut masih mengeluarkan cairan berwarna kekuningan menyerupai solar dan beraroma khas bahan bakar. Meski begitu, lokasi sumber minyak itu tampak terbengkalai tanpa pengelolaan maupun pengamanan dari pihak berwenang.
“Dari dulu memang ada titik itu, tapi baru akhir-akhir ini banyak yang tahu setelah warga membersihkan area sekitar. Kalau dilihat, cairannya seperti minyak, bisa terbakar juga,” ujar salah satu warga setempat, Senin (27/10).
Sejumlah warga menduga, sumber tersebut merupakan sisa pengeboran minyak yang dilakukan pada masa kolonial Belanda, mengingat wilayah Jatikalen memang pernah menjadi bagian dari jalur eksplorasi sumber daya alam pada masa itu.
Hingga kini, belum ada pihak resmi yang melakukan penelitian atau memastikan kandungan minyak dari sumber tersebut. Masyarakat berharap pemerintah daerah maupun instansi terkait turun tangan untuk meninjau potensi energi ini agar dapat dimanfaatkan secara aman dan bermanfaat bagi warga sekitar.
“Sayang kalau dibiarkan begitu saja. Siapa tahu bisa jadi sumber energi alternatif atau wisata edukasi,” tambah warga lainnya.
Penemuan ini menambah catatan menarik tentang potensi alam tersembunyi di wilayah Nganjuk, sekaligus mengingatkan bahwa peninggalan sejarah kolonial bisa saja menyimpan nilai ekonomi yang belum tergarap.
(Red).
