Malang || kolocokronews
– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca ekstrem masih akan melanda wilayah Kota Malang dalam beberapa bulan mendatang. Intensitas hujan diproyeksikan meningkat hingga 20–40 persen di atas normal dan berpotensi berlangsung hingga April 2026.
Mengantisipasi kondisi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mulai memperkuat kesiapsiagaan dan langkah mitigasi di lapangan. Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno, mengatakan pihaknya telah mengaktifkan jejaring relawan kebencanaan di seluruh wilayah kota untuk mempercepat respon darurat jika terjadi bencana.
“Kami terus mengingatkan masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar sungai dan daerah aliran sungai (DAS), agar selalu waspada. Setiap informasi cuaca dari BMKG akan kami teruskan secara cepat agar warga bisa segera bersiap,” ujar Prayitno, Minggu (19/10).
Menurutnya, kawasan bantaran sungai menjadi titik paling rentan terhadap bencana banjir dan longsor. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, beberapa lokasi seperti kawasan Gribig–Lesanpuro sempat terendam akibat luapan Sungai Amprong yang menghantam ratusan rumah warga.
“Dulu kami fokus di Sungai Brantas, tapi ternyata Sungai Amprong juga meluap cukup parah. Karena itu, ke depan mitigasi akan kami lakukan lebih menyeluruh, melibatkan berbagai perangkat daerah dan kelompok masyarakat peduli bencana,” tambahnya.
Prayitno menegaskan, peningkatan curah hujan yang signifikan akibat perubahan cuaca global harus disikapi dengan langkah koordinatif. Ia juga menyebut hasil pelatihan kebencanaan yang dilakukan beberapa waktu lalu telah membantu warga memahami prosedur evakuasi serta cara menyelamatkan aset ketika bencana terjadi.
Selain itu, BPBD Kota Malang telah membagikan peta rawan bencana dalam bentuk digital (soft file) ke seluruh kecamatan. Pemerintah kecamatan dan kelurahan diimbau segera menyosialisasikannya kepada masyarakat.
“Langkah berikutnya, kami akan mendata rumah dan warga yang tinggal di area berisiko tinggi. Ini penting untuk mempercepat evakuasi dan penyaluran bantuan jika sewaktu-waktu bencana terjadi,” pungkas Prayitno.
Dengan kesiapsiagaan ini, Pemerintah Kota Malang berharap seluruh elemen masyarakat dapat berperan aktif dalam mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi hingga tahun depan.
(Red).
