Sidoarjo || kolocokronews
– Musala lantai dua di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 14.40 WIB. Saat kejadian, lebih dari seratus santri sedang melaksanakan salat Ashar berjamaah.
Menurut keterangan sejumlah saksi, bangunan sempat bergoyang sebelum runtuh. “Suaranya keras sekali, seperti gempa. Bangunan itu baru saja dilakukan pengecoran di bagian atasnya,” ujar Munir, Ketua RT 7 RW 3 Desa Buduran.
Runtuhnya bangunan menimbulkan kepanikan. Sejumlah santri berhasil menyelamatkan diri, namun puluhan lainnya mengalami luka-luka, bahkan sebagian masih terjebak di bawah reruntuhan. Dari dalam puing terdengar teriakan minta tolong, sehingga proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati.
Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan segera dikerahkan ke lokasi. Sebuah ekskavator diturunkan untuk membantu mengangkat puing bangunan, sementara ambulans hilir mudik membawa korban ke rumah sakit terdekat.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, yang turun langsung ke lokasi, menegaskan bahwa pemetaan struktur reruntuhan perlu dilakukan agar evakuasi aman dari risiko ambrol susulan. “Evakuasi harus terus berjalan, tapi kita juga harus berhati-hati karena struktur masih rawan,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, operasi pencarian dan evakuasi masih berlangsung. Aparat dan relawan berupaya keras memastikan tidak ada lagi santri yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan ponpes tersebut.
(Yoga).