Tradisi “Melancaran” Warnai Perayaan Umanis Galungan di Desa Adat Pejeng Kawan

Gianyar|| Kolocokronews

  Nuansa sakral dan penuh makna spiritual menyelimuti Desa Adat Pejeng Kawan pada perayaan Umanis Galungan, Kamis (24/4/2025). Masyarakat setempat melangsungkan tradisi “melancaran” Ida Betara Ratu Mas dari Pura Batan Bingin menuju wilayah Banjar Sala, sebagai bagian dari rangkaian Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Upacara adat yang dikenal sebagai sesuhunan melancaran ini dipercaya sebagai bentuk penyucian wilayah dari pengaruh negatif tiga kekuatan kosmis yang dikenal sebagai Sang Kala Tiga. Tradisi ini menjadi bentuk simbolik perlawanan spiritual terhadap kekacauan yang dibawa oleh para Bhuta Kala.

Dalam kepercayaan Hindu di Bali, Sang Kala Tiga terdiri dari tiga unsur utama:

Sang Bhuta Galungan yang diyakini turun pada Minggu Paing, tiga hari sebelum Galungan, dengan tujuan mengganggu tatanan keseimbangan.Sang Bhuta Dungulan, hadir pada Senin Pon untuk menaklukkan pikiran manusia.Sang Bhuta Amangkurat, muncul pada Selasa Wage, berupaya menguasai alam lahir dan batin manusia.

Namun, hadirnya para Bhuta Kala ini tidak menghalangi semangat umat Hindu dalam menyambut Galungan, yang justru menjadi simbol kemenangan Dharma (kebenaran) atas Adharma (kejahatan).

Dalam pelaksanaan tradisi tersebut, personel Babinsa dari Koramil 1616-03/Tampaksiring, Koptu I Wayan Budiawan, turut mengawal prosesi bersama para pecalang Desa Adat Pejeng Kawan. Sinergi antara aparat dan masyarakat menciptakan suasana khidmat dan tertib selama upacara berlangsung, yang diikuti warga dengan penuh semangat dan rasa bakti.
(Red).