Singosari Satu Hati “SHABER Jadi Simbol Perubahan Menuju Kawasan Wisata Berkelanjutan

Singosari, Malang || KolocokroNews
Minggu 24 Mei 2025,-Warga Singosari menunjukkan solidaritas luar biasa dalam aksi bersih lingkungan bertajuk SHABER Sampah (Satu Hati Bersihkan Sampah Singosari), yang digelar di Dusun Tejosari, Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 08.00 WIB ini bukan hanya aksi gotong royong biasa, tetapi awal dari gerakan sosial kolektif untuk menjadikan Singosari lebih bersih, sehat, dan siap sebagai destinasi wisata unggulan.

SHABER Sampah hadir sebagai respons atas tantangan baru setelah Singosari ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di bidang Pariwisata. Kebersihan lingkungan kini menjadi kebutuhan mutlak dalam menunjang pengembangan kawasan strategis tersebut.

“Gerakan ini bukan sekadar bersih-bersih, tapi merupakan gerakan perubahan. Kita ingin Singosari tidak hanya dikenal karena sejarah dan ekonominya, tapi juga karena kepedulian lingkungannya,” ujar salah satu inisiator SHABER.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari aparat pemerintah, TNI-Polri, dunia usaha, Akademisi,relawan pecinta alam ,budayawan hingga masyarakat umum. Hadir dalam kegiatan tersebut:
Plt. Camat Singosari, Bapak Willem, beserta staf,Danramil 0818/26 Singosari, Kapten Arh Heri Widodo dan jajaran
Perwakilan Polsek Singosari,Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang, diwakili Bapak Agung,Lurah Candirenggo, Ibu Melani S.Sos, bersama staf kelurahan
Ketua RW, budayawan, akademisi, pecinta alam,Perwakilan KEK Singhasari dan NWB (Ngalam Waste Bank) Singosari

Dalam kegiatan tersebut, dideklarasikan komitmen bersama untuk menanggulangi sampah berbasis konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Deklarasi ini menjadi tonggak awal menuju cita-cita “Singosari Zero Sampah” sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

“Ini bukan hanya urusan kebersihan, tapi juga soal masa depan. Bagaimana kita ingin dikenal bukan hanya karena sejarah, tapi juga karena lingkungan yang bersih dan tertata,” ujar Camat Singosari dalam sambutannya.

Gerakan SHABER tak berhenti pada satu hari aksi. Ke depan, akan diluncurkan program-program berkelanjutan seperti:
Pelatihan pengelolaan sampah berbasis sekolah dan komunitas,Lomba kebersihan antar RW hingga Digitalisasi sistem pemantauan TPS

SHABER juga menggandeng Forum Kader Lingkungan (FKL), NWB, akademisi, dan dunia usaha dalam kolaborasi triangle partnership antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil.

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian lintas sektor, gerakan SHABER menjadi bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari komunitas. Singosari kini menatap masa depan bukan hanya sebagai kawasan ekonomi unggulan, tetapi juga sebagai destinasi wisata hijau yang layak dibanggakan.
(Red).