Malang || Kolocokronews
Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas bagi penyandang disabilitas di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kementerian Pertahanan (Kemhan), Pusat Rehabilitasi Kemhan (Pusrehab Kemhan) kembali menggelar program Rehabilitasi Medik Keliling. Kali ini, kegiatan dipusatkan di Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen, Kota Malang, dan berlangsung mulai 2 hingga 12 Juli 2025.
Program kemanusiaan yang menyasar personel TNI dan PNS Kemhan ini merupakan bagian dari misi strategis Pusrehab Kemhan untuk menjangkau wilayah-wilayah yang belum memiliki akses layanan ortosis dan protesis secara optimal.
Acara pembukaan turut dihadiri sejumlah pejabat penting. Hadir mewakili Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A., yaitu Kababinminvedcaddam Kolonel Inf Joni Arsya. Jajaran lain yang turut hadir antara lain Wakarumkit Tk. II dr. Soepraoen, para pejabat personel dan perwira staf dari Kodam V/Brawijaya, Kesdam V/Brawijaya, Lanal Malang, Kolatmar Malang, Yon Taifib 2 Marinir, serta Yonkes 2 Marinir.
Kapusrehab Kemhan,Brigadir Jenderal TNI dr. Daniel Lumadyo Wartoadi, Sp. Rad, dalam sambutan yang disampaikan oleh Analis Kebijakan Madya Bidang Rehabilitasi Medik, Kolonel Ckm (K) dr. Diah Riva Astuti, menegaskan pentingnya keberlanjutan program ini.
“Program Rehabilitasi Medik Keliling hadir untuk menjangkau mereka yang berada jauh dari pusat layanan, sekaligus memastikan penyandang disabilitas tetap mendapat dukungan berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian dan kualitas hidupnya,” ungkapnya.
Kegiatan ini menggunakan mobil khusus layanan rehabilitasi medik yang telah dilengkapi dengan peralatan modern untuk pembuatan, penyesuaian, dan perbaikan alat bantu tubuh (ortosis) serta alat ganti tubuh (protesis). Dengan mobilisasi ini, pelayanan bisa menjangkau penyandang disabilitas di luar wilayah Jakarta, termasuk wilayah Kodam V/Brawijaya dan sekitarnya.
Dalam kegiatan ini, tim Rehabilitasi Medik Keliling melayani 18 peserta terdiri 14 orang dari Angkatan Darat, 4 dari Angkatan Laut, dan tidak ada dari Angkatan Udara untuk saat ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 9 orang mendapatkan layanan ortosis, dan 11 lainnya menerima protesis, seperti alat ganti tubuh bawah siku, atas lutut, dan bawah lutut.
Kolonel Ckm (K) dr. Diah Riva Astuti,juga menambahkan bahwa rehabilitasi ini tidak hanya berfokus pada aspek medis semata, melainkan juga bertujuan mendukung keberlanjutan peran dan pengabdian personel di berbagai bidang.
“Dengan program ini, kami ingin memastikan setiap personel yang telah mengikuti rehabilitasi terpadu tetap memperoleh pendampingan dan perawatan berkelanjutan. Ini bukan hanya mendukung mobilitas mereka dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga membuka peluang untuk kembali aktif dalam dinas atau bahkan berprestasi di bidang olahraga,” jelasnya.
Melalui program ini, Pusrehab Kemhan menegaskan komitmennya dalam memberikan pelayanan rehabilitasi yang komprehensif, humanis, dan inklusif. Lebih dari sekadar layanan medis, program ini menjadi wujud penghargaan dan empati negara terhadap para abdi bangsa, serta upaya menghadirkan harapan baru agar mereka tetap produktif, berdaya saing, dan tak kehilangan arah pengabdian kepada tanah air.
(Ant).