Sumatera Utara || Kolocokronews
— Jelang kunjungan asesor UNESCO dalam rangka proses revalidasi Toba Caldera UNESCO Global Geopark (UGGp), Bupati Samosir Vandiko T. Gultom menegaskan kesiapan dan komitmen penuh untuk mempertahankan status Geopark Kaldera Toba dengan kondisi yang tetap terjaga dan terawat.
Hal ini ditegaskan Vandiko saat menghadiri rapat koordinasi persiapan revalidasi yang dipimpin Gubernur Sumatera Utara, Bobby Afif Nasution, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, pada Senin (30/6/2025). Dalam rapat tersebut, turut hadir perwakilan dari Kementerian Bappenas, Kementerian Pariwisata, Direksi UGGp Kaldera Toba, Bupati dan Kepala Dinas Pariwisata se-Kawasan Danau Toba.
“Saat ini lima geosite yang berada di wilayah Samosir masih terawat baik, mulai dari Pusuk Buhit hingga Ambarita-Tuktuk-Tomok, termasuk satu pusat informasi geopark di Sigulatti. Ini menunjukkan komitmen kami menjaga keaslian geologi, budaya, dan keanekaragaman hayati,” ujar Vandiko.
Sejak resmi menjadi bagian dari jaringan UNESCO Global Geopark pada 2020, Pemkab Samosir terus mengembangkan kawasan geopark melalui regulasi, pelatihan bagi komunitas lokal, serta edukasi berkelanjutan. Upaya tersebut membuahkan hasil, di antaranya Desa Wisata Hariara Pohan di kawasan Geosite Tele meraih juara 2 tingkat nasional dalam Anugerah Desa Wisata 2023, dan Desa Huta Tinggi masuk lima besar pada 2021.
“Edukasi kami lakukan menyeluruh, mulai dari pokja geosite, perangkat desa, hingga ke kurikulum sekolah. Budaya lokal tetap kami hidupkan dan UMKM terus kami dorong agar memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat,” imbuhnya.
Dalam momen yang sama, Gubernur Sumut Bobby Nasution menekankan pentingnya kolaborasi lintas daerah di kawasan Danau Toba untuk memastikan seluruh aspek revalidasi dipenuhi secara terpadu. Ia juga menggarisbawahi pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait pelestarian lingkungan dan pencegahan kebakaran hutan.
“Kita harap, penilaian UNESCO kali ini bisa berbuah green card. Semua pihak harus satu visi menjaga Danau Toba sebagai salah satu keajaiban dunia,” tegas Bobby.
Bobby juga mengingatkan perlunya penindakan tegas terhadap pembakaran lahan secara ilegal, seraya mendorong pemerintah kabupaten menjalin sinergi dengan kepolisian untuk tindakan preventif dan penegakan hukum.
Empat rekomendasi penting dari UNESCO pun dibahas dalam rapat tersebut, yakni perlunya riset berkelanjutan dan pemetaan geologi, peningkatan visibilitas informasi geopark, pelestarian warisan budaya, serta penyelenggaraan event nasional yang memperkuat eksistensi badan pengelola geopark.
Kunjungan tim asesor UNESCO dijadwalkan berlangsung pada 21 hingga 25 Juli 2025. Masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan diharapkan bisa mendukung penuh proses ini sebagai bagian dari upaya bersama melestarikan warisan alam dan budaya Kaldera Toba untuk generasi mendatang.
(Marlen.s)