Magetan || Kolocokronews
Wakiyem atau yang akrab disapa Mbok Yem, sosok legendaris penjaga warung tertinggi di Indonesia yang berada di puncak Gunung Lawu, Kabupaten Magetan, telah meninggal dunia pada Rabu (23/4).
Kabar duka ini disampaikan oleh Esa Adi Prasetyo, salah satu porter Gunung Lawu. Ia mengungkapkan bahwa Mbok Yem sempat dirawat di rumah sakit sebelum akhirnya tutup usia pada pukul 14.30 WIB.
“Sempat dirawat, kemudian dibawa pulang. Kondisinya memang sudah lemah karena faktor usia dan tekanan darah rendah,” ujar Esa.
Hingga saat ini, sejumlah relawan dan petugas dari berbagai basecamp pendakian di Gunung Lawu tengah bersiap menuju rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir. Proses pemakaman masih dalam tahap persiapan.
Mbok Yem diketahui terakhir kali turun dari Gunung Lawu pada Selasa, 4 Maret 2025. Keputusan tersebut diambil karena kesehatannya yang terus menurun. Biasanya, Mbok Yem baru turun menjelang Idul Fitri, namun kali ini ia terpaksa lebih cepat meninggalkan warungnya. Ia ditandu turun melewati jalur Cemoro Sewu oleh sejumlah pendaki dan relawan.
Sosok yang Dirindukan Para Pendaki
Mbok Yem dikenal luas di kalangan pendaki karena menjadi satu-satunya pemilik warung di dekat puncak Gunung Lawu, tepatnya di ketinggian 3.150 meter di atas permukaan laut. Warung sederhana tersebut berdiri sejak era 1980-an dan telah menjadi tempat beristirahat dan bersantap bagi ribuan pendaki setiap tahunnya.
Setiap hari, Mbok Yem tinggal di warung itu, menjalani kehidupan sederhana namun penuh keteguhan di tengah alam pegunungan. Untuk kebutuhan logistik, ia dibantu oleh para pembawa barang yang rutin mengantar pasokan beberapa kali dalam seminggu.
Kepergian Mbok Yem meninggalkan duka mendalam bagi komunitas pendaki dan pecinta alam. Sosoknya tak hanya dikenal sebagai penjual makanan, tapi juga sebagai penjaga semangat dan keteguhan di antara kabut Gunung Lawu.
(Red).