Singosari, MALANG || KolocokroNews
Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya olahraga yang menyeimbangkan fisik dan mental, memancing kini semakin diakui sebagai cabang olahraga resmi. Tak hanya di Indonesia oleh KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia), tapi juga secara global oleh Federation of Angling Organizations (FAO). Hal ini terlihat jelas dalam pembukaan Kolam Pancing Ikan Lele Telaga Songsong Kolo Cokro di Dusun Karangjati, Desa Ardimulyo, Singosari, Kabupaten Malang, pada Minggu (15/6/2025).
Grand opening kolam pancing yang digagas oleh PT Kolo Cokro Grup ini disambut meriah dengan lomba mancing dua sesi—pagi dan sore—yang sukses menyedot perhatian warga sekitar juga dari wilayah lain ,di batasi 110 peserta dari berbagai daerah Para mancing Mania hadir.
Acara ini didukung penuh oleh Wismilak sebagai sponsor utama, serta melibatkan kolaborasi aktif warga, perangkat RT/RW, dan Karang Taruna setempat.
Tri Widiarko, S.H., M.H., selaku pemilik PT Kolo Cokro Grup, menyampaikan bahwa kehadiran kolam pancing ini bukan sekadar destinasi rekreasi, tetapi juga bentuk pemberdayaan masyarakat lokal. “Kami ingin menghadirkan ruang olahraga alternatif yang bisa diakses masyarakat luas, sekaligus membuka peluang ekonomi lewat UMKM dan kegiatan sosial,” ujarnya.
Memancing sendiri memang telah diakui sebagai olahraga berbasis teknik, strategi, dan ketekunan. Beberapa jenis teknik seperti casting, trolling, fly fishing, hingga galatama kini semakin populer, dengan turnamen resmi digelar dari tingkat lokal hingga internasional. Di Indonesia, lomba galatama khusus kolam seperti ini semakin banyak diminati, karena menghadirkan unsur persaingan sehat sekaligus hiburan.
Menariknya, panitia juga menyediakan sesi Galatama tambahan seusai lomba utama, bagi peserta yang masih ingin menguji keberuntungan. Dengan biaya pendaftaran terjangkau hanya Rp35.000 per lapak, peserta berkesempatan membawa pulang hadiah uang tunai serta doorprize menarik dari sponsor.
Selain kolam utama, kawasan Telaga Songsong juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, mulai dari area parkir luas, stand pakan ikan, lapak UMKM, toilet, mushola, hingga tempat bersantai untuk keluarga.
Lebih dari sekadar kompetisi, kegiatan ini mencerminkan bagaimana olahraga mancing mampu merangkul banyak aspek kehidupan: dari kesehatan mental, rekreasi keluarga, hingga geliat ekonomi lokal. Seperti kata pepatah pemancing, “Yang penting bukan hanya hasil pancingan, tapi cerita yang dibawa pulang.”
(Red).
