Konflik Lahan Warga Pondokdalem–PT Hasrafm Mulai Memanas, Warga Desak Transparansi

JEMBER || kolocokronews – Suasana memanas terjadi di Desa Pondokdalem, Kecamatan Semboro, Jember. Puluhan warga yang mengatasnamakan pemohon lahan di kawasan Suko Kulon mempertanyakan kejelasan tanggung jawab dan status lahan milik PT Hasrafm, Selasa (4/11/2025).

Lahan yang sudah puluhan tahun tidak beroperasi itu dulunya digunakan untuk perkebunan kakao dan karet. Kini, warga menilai PT Hasrafm seolah tak lagi menunjukkan itikad baik untuk menjelaskan status dan arah pengelolaan lahan yang mereka kuasai.

Sekitar 200 warga hadir untuk mendengarkan penjelasan kuasa hukum yang ditunjuk oleh Endang bersama 10 orang timnya. Pertemuan tersebut juga dihadiri Purnadi Langgeng Utomo dari LP KPK Jawa Timur.

Purnadi menegaskan kepada warga, pihaknya siap membantu sampai ke proses hukum bila memang dibutuhkan. Namun ia mengingatkan agar warga tetap menjaga situasi kondusif.

“Kami siap mendampingi warga. Tapi tolong jangan ada tindakan merusak fasilitas di lahan itu. Semua harus lewat komando dan prosedur. Jika ada yang bertindak sendiri, kami tidak bertanggung jawab,” tegas Purnadi.

Sementara itu, Asmad sebagai perwakilan warga Pondokdalem mengimbau agar seluruh pemohon tetap menjaga ketertiban dan tidak terpancing situasi yang bisa memicu keributan.

Endang juga menyampaikan bahwa beberapa surat yang diterima terkait lahan PT Hasrafm dinilai tidak sesuai. Menurutnya, perlu ada langkah hukum lebih lanjut untuk memastikan legalitas dan status lahan tersebut.

Purnadi menambahkan, LP KPK akan membantu menelusuri status HGU PT Hasrafm dan mendorong agar perusahaan membuka transparansi kepada publik.

Warga berharap, konflik ini bisa segera dituntaskan tanpa menimbulkan keresahan berkepanjangan. Sebab bagi mereka, kepastian mengenai penggunaan lahan menjadi harapan besar untuk keberlanjutan ekonomi dan kehidupan sosial di wilayah itu.
(Hariyanto)