Surabaya, kolocokronews.com_
Jumat, 25 Oktober 2024. Dalam upaya meningkatkan pemahaman mengenai pendidikan seksualitas di kalangan remaja, dosen dan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Wijaya Putra melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di SMA Wijaya Putra. Program ini diinisiasi oleh Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Wijaya Putra, dipimpin oleh Ardianti Agustin, S.Psi., M.Psi., Psikolog, dan didukung oleh anggota Aironi Zuroida, S.Psi., M.Psi., Psikolog, serta dua mahasiswa, Dinda Alfika Anugrahani dan Rahma Egi Femilia.
Kegiatan psikoedukasi ini bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat dan relevan mengenai seksualitas kepada siswa-siswi SMA, dengan fokus pada hubungan pacaran yang sehat. Tujuan utama program ini adalah meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya pendidikan seksualitas guna mencegah perilaku berisiko yang sering terjadi, seperti kekerasan seksual dan hubungan yang tidak sehat.
“Pendidikan seksualitas sangat penting untuk membekali remaja dengan pengetahuan yang benar agar mereka dapat membuat keputusan yang bijak dalam menjalani hubungan yang sehat di masa depan,” ujar Ardianti Agustin, S.Psi., M.Psi., Psikolog, saat memberikan materi pada kegiatan tersebut.
Program ini disusun dengan pendekatan holistik yang meliputi pengukuran awal pengetahuan siswa melalui pretest dan posttest, penyampaian materi edukatif, diskusi interaktif, serta kegiatan role play yang dirancang untuk memberikan pemahaman lebih mendalam. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan siswa tentang seksualitas, dengan persentase pemahaman yang meningkat dari 70% menjadi 90% setelah pelaksanaan program.
Antusiasme siswa-siswi SMA Wijaya Putra terlihat jelas dari keaktifan mereka dalam sesi tanya jawab. Salah satu siswa menyatakan, “Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Banyak informasi baru yang kami dapatkan, terutama tentang batasan dalam berpacaran.”
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan, tetapi juga membekali remaja dengan keterampilan yang diperlukan untuk membangun hubungan yang sehat serta menghindari risiko kekerasan seksual. Program ini juga mendorong siswa untuk lebih terbuka dalam berdiskusi tentang isu-isu seksual yang sering dianggap tabu, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih aman dan suportif di sekolah.
Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi bisa berlanjut dan menjadi agenda rutin yang dilaksanakan oleh guru dan siswa di SMA Wijaya Putra. Dengan pengetahuan yang tepat, remaja diharapkan dapat membangun relasi yang sehat serta menghindari perilaku berisiko yang dapat mengganggu perkembangan mereka di masa depan.
(Red).