Maros,Kolocokronews.com_
Selasa, 10 Desember 2024, Ketua DPRD Kabupaten Maros, Muh Gemilang Pangessa , S. Tr, Sos , M. Si , bersama Camat Mandai, Andi Chaebar, S.Ip. M. Si dan Lurah Bontoa, ST. Ramlah. SE , melakukan kunjungan langsung ke warga Tamarampu tepatnya di BTN Griya Maros Indah.
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau kondisi warga yang terdampak banjir akibat genangan air yang berasal dari tanah pekarangan pesantren , H. Ranreng Intan .
Masyarakat setempat sangat mengapresiasi kehadiran Ketua DPRD Maros dan Pemerintah setempat , dan disambut hangat oleh Ketua RW 04, Muh. Nurdin, serta warga lainnya yang merasakan dampak dari bencana ini.
Dalam kunjungannya, Ketua DPRD Maros Gemilang Pangessa , menyerahkan bantuan kepada dua warga yang terdampak, yakni Syaripudding Dg. Nai dan satu warga lainnya.
Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban warga akibat banjir yang menimpa kawasan mereka.
Camat Mandai, Andi Chaebar, berharap kepada masyarakat agar tetap bersabar dan bersatu dalam menghadapi situasi ini, serta berjanji untuk mencari solusi terbaik bagi permasalahan yang dihadapi.
Ketua DPRD Maros Gemilang Pangessa , juga menyampaikan rencananya untuk mempertemukan pihak-pihak terkait, termasuk pihak pesantren H. Ranreng , Ketua RW setempat , Camat dan Lurah serta pengembang perumahan, guna mencari solusi permanen terhadap permasalahan genangan air yang kerap terjadi.
Ia berharap dengan kerjasama semua pihak, masalah ini dapat segera diatasi dan tidak lagi berulang di masa mendatang. Jelasnya.
Sementara itu, Ketua RW 04, Muh. Nurdin, menekankan pentingnya menangani aliran air dan perbaikan tembok beton pagar pesantren yang roboh, yang telah menyebabkan kerugian cukup besar bagi warga. Tuturnya.
Salah satu warga BTN Solindo yang enggan disebutkan namanya juga mengungkapkan bahwa pesantren perlu membangun drainase yang efektif untuk mengatasi permasalahan air hujan dan tanah yang mengalir ke pemukiman mereka.
Ia menambahkan, setiap tahun warga di kawasan ini harus menghadapi dampak banjir aliran air dari pekarangan pesantren H. Ranreng.
Dan kali ini diperkirakan kerugian yang dialami warga yang terdampak mencapai kurang lebih Rp 10. Juta. Imbuhnya.
(Edy Hadris/Sym).