Ketua Bhayangkari Jatim Hadiri Peluncuran Program Pekarangan Pangan Lestari di Batu

Batu | Kolocokronews
Ketua Bhayangkari Daerah Jawa Timur, Ny. Ade Imam Sugianto, didampingi oleh Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Pasma Royce, serta pejabat utama (PJU) Polda Jatim, turut serta dalam peluncuran Program Penguatan Pekarangan Pangan Lestari. Program ini mengusung konsep pendekatan terintegrasi dan berkelanjutan guna mendukung ketahanan pangan serta Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranatha, menyampaikan bahwa program ini merupakan inisiatif Polri, yang dikoordinasikan oleh Ketua Umum Bhayangkari, untuk memanfaatkan lahan pekarangan di lingkungan kepolisian, baik di kantor maupun lahan tidak produktif. Peluncuran ini dilakukan secara serentak di berbagai wilayah, termasuk di Akademi Kepolisian.”

Di Kota Batu, Polda Jatim ditunjuk sebagai perwakilan dalam peluncuran program ini. Lokasi P2L yang dipilih berada pada ketinggian 1.200 mdpl dengan luas area mencapai 20 hektar. Ini merupakan hasil kolaborasi antara Polri, komunitas masyarakat hutan, serta mahasiswa UIN yang turut berkontribusi,” jelas AKBP Andi Yudha Pranatha, Senin (24/2/2025).

Dalam program ini, berbagai jenis tanaman hortikultura telah ditanam sejak Desember lalu, dan sebagian telah memasuki masa panen. Pada tahap kedua ini, sebanyak 11 jenis tanaman ditanam, yang kemudian memasuki tahap pemupukan.

“Kami berharap hasil panen dari program ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar Desa Tlekung. Dengan sistem tumpang sari, lahan terbuka hijau ini dapat dimanfaatkan secara optimal,” tambahnya.

Diharapkan setiap jenis tanaman yang ditanam dapat menghasilkan lebih dari 500 kg. Selain itu, Polri juga melakukan pemantauan harga agar kestabilan harga hasil panen tetap terjaga.

Untuk perawatan tanaman, kelompok tani hutan dari Eco Folestri UIN dilibatkan dalam pendampingan petani. Adapun tanaman yang dibudidayakan mencakup cabai rawit, cabai besar, terong, tomat, kacang panjang, brokoli, jahe, pisang, singkong ubi Cilembu, dan jagung. Pada panen pertama, brokoli yang ditanam di lahan seluas 8 hektar mampu menghasilkan 1,2 ton.

Pada Januari lalu, harga brokoli sempat mencapai Rp10.000 per kilogram, yang memberikan dampak ekonomi langsung bagi penerima manfaat. Ke depan, program ini juga akan menanam alpukat, pisang, dan nangka guna mendukung program ketahanan pangan dan MBG.

“Dengan keberlanjutan program ini, diharapkan setiap daerah dapat mandiri dalam menyuplai bahan baku untuk dapur umum terdekat, sehingga pemenuhan gizi anak sebesar 1.800 kalori per hari dapat tercapai,” pungkasnya.
(Ant).