Sidoarjo || kolocokronews– Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan akan membangun ulang gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang sebelumnya ambruk dan menewaskan puluhan santri.
Menteri PUPR Dody Hanggodo menegaskan, setelah dilakukan evaluasi teknis, biaya perbaikan ternyata jauh lebih besar dibandingkan membangun ulang dari awal. Karena itu, pemerintah memilih opsi pembangunan baru dengan struktur dan standar keamanan yang lebih kuat.
“Kami sudah hitung, bangunan lama kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk diperbaiki. Jadi lebih efisien dan aman bila dibangun baru dari nol,” ujar Dody, usai bertemu Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar di Jakarta, Selasa (7/10).
Menurut Dody, proses pembangunan akan didanai melalui APBN, namun pemerintah juga membuka peluang bagi partisipasi pihak swasta dan masyarakat untuk turut membantu. Ia memastikan bahwa proyek ini akan menjadi prioritas karena menyangkut tempat pendidikan dan keselamatan santri.
“Insya Allah anggaran cukup dari APBN, tapi kami juga membuka ruang kolaborasi dengan pihak swasta untuk percepatan pembangunan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kementerian PUPR akan memastikan desain bangunan baru Ponpes Al Khoziny memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan, termasuk memperkuat struktur pondasi serta memperhatikan tata ruang asrama dan ruang belajar.
Dody juga menegaskan, meski secara regulasi pembangunan pondok pesantren berada di bawah Kementerian Agama, namun karena insiden ambruknya gedung masuk kategori darurat nasional, maka PUPR mengambil langkah cepat untuk penanganan infrastruktur.
Langkah pemerintah ini diharapkan menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap dunia pendidikan berbasis pesantren, serta memastikan para santri dapat kembali belajar dengan aman dan nyaman di lingkungan yang layak.
(Red).