Kolo Cokro News.Com__,
Maros (Sulawesi Selatan) – Pada hari Sabtu, 21 Desember 2024, Kepala Desa Bontomarannu, Darman Middi, bersama dengan Binmas Polsek Mongcongloe, Wiwit Cahyono, menunjukkan respons cepat terhadap video bullying yang viral di Instagram pada Kamis, 19 Desember 2024.
Kejadian bullying tersebut terjadi pada Kamis dini hari, sekitar pukul 00:15, di Dusun Jambua, Desa Bontomarannu, Kecamatan Mongcongloe, Kabupaten Maros.
Tindakan cepat ini mencerminkan kepedulian pemerintah desa terhadap keamanan dan kesejahteraan masyarakat, terutama anak-anak.
Setelah mengetahui kejadian tersebut, Darman Middi segera menghubungi Ketua RT setempat, Mansur, untuk memanggil orang tua dari tujuh pelaku bullying yang terlibat.
Pelaku tersebut terdiri dari anak-anak berusia antara 13 hingga 15 tahun, diantaranya Reski Akbar, Fajrin, Adam, Resa, Adi, Sapri, dan Angga.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Desa bersama Binmas memberikan teguran keras kepada para pelaku dan orang tua mereka, dan menekankan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap aktivitas anak-anak, terutama larangan berkumpul setelah jam 10 malam. “Ini adalah pertama dan terakhir,” tegas Darman Middi, menunjukkan keseriusannya dalam menangani masaalah ini.
Di hari yang sama, Darman Middi dan pihak Binmas Polsek Mongcongloe juga mengantarkan para pelaku dan orang tua mereka ke rumah korban, Irdan, yang berusia 19 tahun dan tinggal di Dusun Leko, Desa Bontomarannu.
Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dan menghindari dampak lebih lanjut dari kejadian tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, ibu korban, Parida, mengungkapkan harapannya agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang. Ia meminta kepada para pelaku dan orang tua mereka untuk bersama-sama menjaga anak-anak dan mencegah tindakan bullying yang dapat merugikan psikologis dan sosial.
“Kita harus bersama-sama mencegah hal ini terjadi lagi kepada anak-anak yang lain,” tegas orang tua korban di hadapan pemerintah setempat dan Supriyadi, Ketua PAC Kiwal Mongcongloe.
Tindakan ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah desa sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi anak-anak.
(Supriyadi/Edy Hadris)