Malang,Kolocokronews.com_
Anangtan, sebuah channel YouTube yang mengaku bersumbangsih, menyajikan karya-karya lirik lagu yang memberikan pesan makna. Pemilik channel ini, yang menekuni penulisan lirik sebagai hobi, tidak melihat karyanya sebagai musik, melainkan sebagai sarana menyampaikan pesan moral dalam bentuk sederhana dan sedikit kiasan saja. Melalui irama, ia berharap pesan-pesan yang diangkat bisa lebih mudah dipahami dan diingat oleh pendengarnya.
Salah satu karya yang ingin iya sampaikan adalah lagu berjudul “Di Negeri yang Sedih, Pahlawannya Menangis”. Lagu ini menceritakan tentang kondisi sebuah negara” bila, mengalami penurunan ketidakadilan dan penurunan moralitas.ia, menggambarkan situasi di mana hukum menjadi timpang, nilai-nilai luhur mulai pudar, dimana masih banyak yang tua tak lagi dihormati, dan yang muda tak lagi dihargai. Hal ini membuat para pejuang terdahulu merasakan kesedihan dan kekecewaan menyaksikan keadaan bangsa yang kian hari semakin memburuk, sehingga mereka hanya bisa mengelus dada.
Selain itu, lagu “Agar Dunia Tak Lagi Pudar” juga menggambarkan keprihatinan yang mendalam terhadap nilai kejujuran dan adat timur yang mulai terkikis. Melalui liriknya, penulis berharap agar generasi muda bisa kembali menghidupkan nilai-nilai tersebut dan tidak melupakan sejarah yang menjadi akar budaya mereka. Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa perkembangan peradaban jangan sampai mengikis jati diri dan kepribadian bangsa.
Ia menekankan bahwa channel ini bukanlah media untuk mencari ketenaran atau keuntungan komersial. Karya-karya yang dihasilkan murni sebagai bentuk kepedulian terhadap keadaan sosial dan budaya yang ia anggap perlu diingatkan kembali.
Lewat lirik dan irama,penulis lirik menyuarakan keprihatinannya, berharap dapat menginspirasi pendengarnya untuk lebih peka terhadap perubahan yang terjadi di sekeliling mereka.
(Red).