Malang, Kolocokronews.com_
Rabu,11 Desember 2024 – Pada Rabu, 11 Desember 2024, sekitar pukul 03.00 WIB, terjadi bencana alam tanah longsor yang menutup ruas jalan di Jalur Lintas Selatan (JLS) Kelok 9, Dusun Panggungwaru, RT 39 RW 09, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Kejadian ini dipicu oleh hujan dengan intensitas sedang yang berlangsung sejak sore hari pada Selasa, 10 Desember 2024 hingga dini hari Rabu.
Akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, sebagian jalan di Kelok 9 mengalami kerusakan serius. Terdapat retakan besar dan longsor sepanjang sekitar 50 meter, menyebabkan jalur utama yang menghubungkan masyarakat menuju Pantai Modangan terputus dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan.
Setelah kejadian tersebut, Dinas Pekerjaan Umum Binamarga Kabupaten Malang segera mengambil langkah dengan melaporkan peristiwa tersebut kepada Perencana dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) untuk segera menindaklanjuti perbaikan jalur nasional yang terputus.
Hingga saat ini, cuaca di wilayah Kecamatan Donomulyo masih menunjukkan tanda-tanda hujan ringan disertai awan tebal. Hal ini meningkatkan potensi terjadinya tanah longsor susulan di daerah yang sama.
Terkait bencana tanah longsor tersebut, dilaporkan bahwa telah dilakukan pengecekan lokasi oleh pihak kepolisian yang dipimpin oleh Kapolsek Donomulyo, KBO Satlantas, dan Kanit Turjawali Satlantas. Hasil pengecekan menunjukkan ada empat titik longsor yang menyebabkan jalur tersebut tidak dapat dilalui baik oleh kendaraan roda empat (R4) maupun roda dua (R2).
Meskipun demikian, jalur ini bukanlah jalur utama, karena Jalan Lintas Selatan (JLS) belum terhubung ke arah Blitar. Masyarakat yang hendak menuju Pantai Modangan diimbau untuk menggunakan jalur alternatif yang melalui Simpang 4 Miri, Desa Sumberoto, menuju arah selatan dan melewati jalur paralayang.
Pihak berwenang menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dan menghindari melewati jalur yang terdampak longsor. Sementara perbaikan jalan sedang diupayakan, diharapkan masyarakat dapat mengikuti arahan dan memanfaatkan jalur alternatif yang tersedia untuk menjaga keselamatan.
(Red).
