SPPG Lanud Abdulrachman Saleh Kembali Gulirkan Program Makanan Bergizi Usai Libur Sekolah

Malang || Kolocokronews
– 14 Juli 2025 -Mengawali kembali rutinitas setelah libur sekolah, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lanud Abdulrachman Saleh kembali menjalankan misi sosialnya dengan menyalurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kepada masyarakat di wilayah jangkauan Lanud.

Program yang telah menjadi salah satu andalan dalam mendukung pemenuhan gizi anak-anak ini kembali aktif menyapa para penerima manfaat dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Posyandu, PAUD, TK, SD, hingga SMK. Sebanyak 3.332 paket makanan bergizi didistribusikan ke 31 titik, dalam tiga sesi setiap harinya—pukul 07.00, 09.00, dan 11.30 WIB.

Langkah ini bukan sekadar bentuk kepedulian sosial, namun juga bagian dari komitmen berkelanjutan Lanud Abdulrachman Saleh dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045. Program MBG menjadi implementasi nyata dari semangat TNI AU yang AMPUH—Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis.

Pelaksanaan distribusi berjalan lancar, berkat sinergi antara tim SPPG, tenaga pendidik, dan pihak-pihak yang terlibat langsung di lapangan. Ketepatan waktu dan kesiapan logistik menjadikan program ini terus berjalan konsisten, membawa manfaat langsung bagi generasi muda.

Komandan Lanud Abdulrachman Saleh, Marsma TNI Reza R.R. Sastranegara, S.Sos., M.A.P., MNSS., menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas kesinambungan program ini. “Penyaluran makanan bergizi ini adalah salah satu bentuk nyata dukungan Lanud terhadap peningkatan kualitas generasi penerus bangsa. Kami berkomitmen mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia agar tumbuh sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan,” ungkapnya.

Program MBG bukan hanya soal pemenuhan gizi semata, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara TNI AU dan masyarakat dalam membangun masa depan yang lebih sehat dan berdaya saing. Dengan semangat kebersamaan, program ini terus bergerak menjadi motor kecil yang berdampak besar dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia sejak usia dini.
(Red).