MALANG || Kolocokronews
– Gaung “Kiprah Malang Jadul 2” mulai menggema di tengah masyarakat. Event tahunan yang digelar untuk memperingati Hari Jadi Kota Malang ke-111, Bulan Bung Karno, dan Hari Bhayangkara ke-79 ini kembali akan memanjakan warga dengan nuansa tempo dulu yang sarat nilai budaya.
Taman Krida Budaya Jawa Timur di Jalan Soekarno-Hatta tampak mulai berbenah sejak Sabtu (29/6/2025). Ornamen-ornamen klasik, dekorasi bergaya lawas, serta berbagai persiapan dari pelaku seni dan budaya menandai keseriusan panitia dalam menyambut antusiasme pengunjung.
Sejumlah tokoh budaya, seniman-seniwati, hingga pelaku UMKM turut menyatakan kesiapannya untuk ambil bagian dalam kemeriahan acara. Mulai dari pertunjukan seni tradisional, pameran lukisan, hingga suguhan musik lintas generasi, akan turut memeriahkan rangkaian kegiatan yang sarat nostalgia ini.
Ketua panitia, Billy, dalam keterangannya menyampaikan optimisme terhadap gelaran tahun ini. “Kami sudah sangat siap menyambut lonjakan pengunjung. Berbagai persiapan teknis telah dirampungkan berkat dukungan dari tim pengelola Taman Krida Budaya dan seluruh stakeholder terkait,” ujarnya.
Billy juga menambahkan, kita akan gelar acara ini sepekan mulai besok 30 juli hingga 6 juni 2025 acara ini tidak lepas dari kolaborasi lintas elemen, termasuk para jurnalis yang tergabung dalam Forum Malang Jurnalis (MAJU), Pemerintah Kota Malang, Dewan Kesenian Malang, Paguyuban Pasar Seni Bareng (Pasebar), Asosiasi Pecinta Keris (APIK), komunitas budaya Thithik Tenger, GANN, Srikandi PP Kota Malang, hingga BNN Kota Malang.
“Kiprah Malang Jadul bukan sekadar hiburan. Ini adalah panggung untuk menghidupkan kembali identitas kota, menumbuhkan kecintaan pada budaya lokal, dan memperkuat kolaborasi antar-komunitas,” tutup Billy.
Dengan semangat gotong royong dan kecintaan pada budaya, Malang bersiap menghadirkan kembali romansa masa lampau untuk generasi masa kini. Jangan sampai terlewat, karena “Kiprah Malang Jadul 2” bukan hanya tontonan—ini adalah warisan Berharga yang bisa
membangkitkan nilai sejarah.
(Red).