Tinjau Banjir di Waru Sidoarjo, Khofifah Usulkan Langkah Penanganan Jangka Panjang

Sidoarjo || Kolocokronews
Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur terpilih, meninjau langsung lokasi terdampak banjir di Dusun Krajan, Desa Waru, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, untuk memberikan solusi penanganan bencana. Kunjungan ini bertujuan memastikan bantuan bagi masyarakat terdampak serta menyusun langkah penanganan jangka panjang.

Khofifah didampingi oleh Lurah Waru, Kalaksa BPBD Jatim, dan Kepala Dinas Sosial Jawa Timur. Dalam kunjungan tersebut, ia mengunjungi dapur umum yang didirikan di belakang kantor BPBD Jatim, tempat relawan dan petugas Tagana mempersiapkan bantuan nasi bungkus untuk warga.

Ia juga menyerahkan bantuan logistik berupa beras, mie instan, sarden, minyak goreng, gula, kopi, teh, kecap, air mineral, dan roti gabin kepada para relawan. “Bantuan ini kami serahkan untuk meringankan beban warga terdampak dan memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi,” ujar Khofifah, Jumat (27/12/2024).

Penanganan Genangan Air Banjir

Setelah mengunjungi dapur umum, Khofifah turun ke pemukiman warga yang tergenang banjir untuk membagikan langsung bantuan kepada anak-anak dan lansia. Ia menjelaskan bahwa banjir ini terjadi akibat luapan sungai yang dangkal karena curah hujan tinggi selama dua hari terakhir.

“Masalah utama di sini adalah pendangkalan sungai yang menyebabkan air meluap. Solusinya adalah normalisasi sungai di bagian hilir dan hulu,” jelasnya.

Khofifah menambahkan bahwa genangan ini memerlukan tindakan pemompaan air, tetapi kapasitas sungai terdekat sudah penuh. Oleh karena itu, aliran air harus diarahkan ke sungai lain sejauh 7 kilometer yang masih memiliki kapasitas.

“Kita akan normalisasi aliran dari Dusun Krajan ke sungai yang lebih besar. Dengan langkah ini, genangan air bisa lebih cepat surut,” tambahnya.

Koordinasi dan Pencegahan Penyakit Pasca-Banjir

Selain itu, Khofifah menyoroti pentingnya koordinasi lintas instansi untuk mencegah dampak kesehatan akibat banjir. Ia meminta tim Puskesmas dan Dinas Kesehatan segera turun untuk memantau kondisi warga, mengingat risiko penyakit seperti diare dan infeksi kulit.

“Kita perlu memastikan layanan kesehatan berjalan maksimal untuk mengantisipasi dampak pasca-banjir. Tim medis harus rutin memantau kesehatan warga,” tegasnya.

Khofifah berharap langkah-langkah ini dapat mengurangi dampak banjir dan memberikan solusi jangka panjang agar bencana serupa tidak terulang. Ia juga meminta warga tetap waspada dan bekerja sama dengan pihak terkait dalam proses pemulihan. (Red).