Lumajang || Kolocokronews
Ratusan warga dari Desa Jatimulyo, Kecamatan Kunir, serta Desa Darungan, Desa Kraton, dan Desa Wotgalih di Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali menggelar aksi unjuk rasa di lokasi tambak udang PT Bumi Subur di Desa Wotgalih, Senin (30/12).
Para peserta aksi, yang sebagian besar merupakan petani dan nelayan, tiba dengan konvoi kendaraan, termasuk satu mobil pick-up lengkap dengan sound system dan ratusan sepeda motor. Aksi ini mendapatkan perhatian dari pihak keamanan, dengan puluhan petugas gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP berjaga di pintu masuk tambak untuk mengantisipasi situasi.
Ketegangan sempat terjadi saat massa mencoba memasuki area tambak, namun dihadang oleh petugas keamanan, sehingga aksi saling dorong tak terelakkan. Setelah negosiasi antara warga dan pihak manajemen tambak, perwakilan warga akhirnya diizinkan masuk untuk berdialog dengan manajer PT Bumi Subur, Edi Purwoko.
Ali Ridho, koordinator lapangan aksi, menyampaikan bahwa aksi ini merupakan lanjutan dari protes sebelumnya. Warga menuntut revitalisasi aliran sungai dan perbaikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dianggap belum memenuhi standar dan berdampak buruk bagi lingkungan sekitar.
“Ini aksi yang ke-8, dan tuntutan kami masih sama, yaitu agar pihak perusahaan memperbaiki aliran sungai yang dipersempit, serta memastikan IPAL berfungsi sesuai ketentuan. Penyempitan sungai ini sangat merugikan petani dan nelayan,” ujar Ali.
Edi Purwoko, manajer PT Bumi Subur, mengaku akan menyampaikan tuntutan warga kepada pimpinan perusahaan. Ia juga meminta waktu lima hari untuk menindaklanjuti permintaan tersebut.
“Kami menghargai apa yang disampaikan warga. Terkait pelebaran sungai dan penyempurnaan IPAL, kami akan bahas dengan pimpinan. Saya pribadi tidak memiliki wewenang untuk mengambil keputusan,” jelas Edi.
Sebelum membubarkan diri, warga memperingatkan bahwa aksi susulan dengan jumlah massa yang lebih besar akan digelar jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
“Kami beri waktu untuk merealisasikan tuntutan. Kalau tidak ada keputusan, kami akan kembali dengan massa lebih besar. Aksi ini akan terus berlanjut, bahkan jika perlu, kami akan tahun baruan di sini,” tegas Ali.
(Sbr/tvonenews)
(Red).