Gugurnya Amas Madina (Raja Sumbawa)

Makassar, Kolo Cokro News.Com__,

Amas Madina lahir 20 maret 1688, dan meninggal pada awal bulan Februari 1725 saat perang melawan Karang Asem dalam wilayah yuridiksi Selaparang di Lombok.

Konflik perang antara Sumbawa dan Karang Asem di lombok terbilang cukup lama yaitu dalam rentang tahun 1722 sampai 1725.

Dalam tradisi lokal sejarah Sumbawa menceritakan : “Amas Madina selama beberapa tahun sebelumnya tinggal di Makassar, dan saat kembali ke Sumbawa, dia bertemu dengan seorang Syeikh yang menginspirasinya untuk melakukan perang “Jihad” melawan Karang Asem di Selaparang Lombok. Dalam perang, Amas Madina dikabarkan tewas tertusuk tombak”.

Sementara menurut Zollinger : “Amas Madina berperang ke Lombok atas bujukan dari menantunya, Karaeng Bontolangkasa”.

Berita gugurnya Amas Madina sampai di istana Gowa pada tanggal 12 Februari 1725, yang kemudian masuk dalam Register Dewan Tinggi VOC pada tanggal 17 dan 26 Februari 1725.

Sementara itu korespondensi Datu Setelok dengan VOC dan teregister pada tanggal 12 Maret telah membenarkan hal tersebut.

Pada tanggal 15 Mei 1725 kemudian mengeluarkan rilis resmi mengenai wafatnya Amas Madina dengan poin penjelasan kira2 sebagai berikut:

– Bahwa pada bulan oktober pada tahun sebelumnya, VOC telah menyarankan Amas Madina untuk menghentikan konflik yang terjadi dengan Karang Asem di Lombok.

– Namun bahwa Amas Madina telah terbujuk oleh para petinggi dn bangsawan istana untuk tetap berperang, dan memimpin sendiri peperangan.

– Selain Amas Madina, turut menjadi korban adalah saudaranya Datu Jereweh.

– Dalam perang itu, Sumbawa turut juga kehilangan prajurit sebanyak 1000 orang, dan sisanya sekitar 7000/8000 telah mundur, sebagian menetap di Selaparang Lombok dan kembali dengan terburu menuju kapal, dan kembali ke Sumbawa.

– Dan selanjutnya VOC berkomunikasi dengan Datu Tua Setelok tentang kemungkinan pengganti Amas Madina sebagai Raja, (Wallohua’lam a’lam).

(Syamsir).