Kolo Cokro News.Com__,
Kabupaten Maros – Aktivitas yang mempertemukan sejumlah pencari kerja dengan sejumlah pemberi kerja dengan waktu dan tempat tertentu dengan tujuan penempatan kerja kembali dilaksanakan di Kabupaten Maros dengan sub tema “Maros Keren Job Fair 2024” yang dilaksanakan di Main Hall Mal Pelayanan Publik DPMPTSPK, Kabupaten Maros pada Kamis-Jumat, 27-28 Juni 2024.
Penyelenggaraan Pameran Kesempatan Kerja (Job Fair) tersebut mendapatkan atensi dari puluhan perusahaan dengan ratusan lowongan pekerjaan dan secara terkhusus menyediakan lowongan pekerjaan bagi penyandang disabilitas. Hal tersebut tentunya menjadi harapan besar bagi pencari kerja guna mendapatkan peluang pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maupun keluarganya. Selain itu, juga memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan pencari kerja untuk mendapatkan tenaga kerja dalam mendukung berjalannya produktivitas perusahaan mereka.
Namun dari tahun ke tahun, penyerapan tenaga kerja yang terdaftar diddalam kegiatan Job Fair menuai hasil yang sangat miris dan hanya sebagian kecil pencari kerja yang diterima oleh pemberi kerja untuk bekerja didalam perusahaannya.
“Job Fair sebelumnya dilaksanakan pada tahun 2021 di Grand Mall Maros dengan kuantitas pencari kerja sebanyak kurang lebih 1300 orang dan hanya menyerap sebanyak 100 orang pencari kerja yang menjadi tenaga kerja dan di tahun yang berbeda pada tahun 2023 jumlah lowongan kurang lebih 1000 orang dan hanya menyerap sebanyak 250 pencari kerja yang menjadi tenaga kerja” berdasarkan hasil konfirmasi oleh salah satu pihak DPMPTSPK.
Sementara itu, berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Penempatan Tenaga Kerja pada BAB I Ketentuan Umum, menyebutkan bahwa Dinas Kabupaten/Kota adalah perangkat daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan yang menjadi kewenangan daerah Kabupaten/Kota.
“Kami sangat menyayangkan kuantitas pelaksanaan Job Fair di kabupaten Maros sangat minim, yang pada tahun 2021 hanya mengakomodir 7,69 persen tenaga kerja dan pada tahun 2023 hanya mengakomodir sebanyak 25 persen tenaga kerja. Dan kabar sementara di tahun ini (2024), terdapat 600 lowongan bagi pencari kerja dari 26 penerima kerja, semoga dapat terpenuhi” ujar Akram Lallo, Ketua Federasi Serikat Perjuangan Buruh Indonesia Kab. Maros (FSPBI-Maros).
Tentu ini harus menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Maros untuk memikirkan persoalan pengangguran yang sangat kompleks dan terus meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk yang mempengaruhi peningkatan angkatan kerja dari tahun ke tahun.
“Kami sangat mengharapkan pelaksanaan Job Fair di tahun ini menjadi fasilitas atau wadah bagi pencari kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran dan angkatan kerja di Kabupaten Maros. Karena kami melihat pada penyelenggaraan pembukaan dilaksanakan dengan sangat meriah apalagi dimeriahkan oleh Panggung Hiburan dengan iringan Band menyanyikan lagu romantis untuk seluruh tamu undangan yang diharapkan juga hasil dari Job Fair 2024 dapat lebih meriah dengan pengurangan tingkat pengangguran yang masif di Kabupaten Maros” lanjutnya.
Hal ini bukan hanya menjadi harapan bagi Federasi Serikat Perjuangan Buruh Indonesia Kabupaten Maros (FSPBI-Maros), melainkan juga harapan sebagian besar masyarakat yang ada di Kabupaten Maros untuk mendapatkan jaminan pekerjaan dan penghasilan yang layak dengan turut andilnya Pemerintah Daerah Kabupaten Maros untuk memberikan resolusi-resolusi dalam meminimalisir tingkat pengangguran dan kesempatan kerja bagi angkatan kerja di Kabupaten Maros.
(Syamsir)#