Malang || Kolocokronews
Jumat ,26 Juni 2025-Suasana haru dan harapan menyelimuti kawasan wisata Pantai Modangan, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, saat sebanyak 905 tukik (anak penyu) dilepasliarkan ke habitat alaminya. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 13.00 hingga 17.30 WIB ini menjadi bagian dari upaya nyata konservasi penyu dan edukasi lingkungan yang digagas oleh Perhutani KPH Malang bersama sejumlah mitra.
Berlokasi di Petak 118A RPH Donomulyo BKPH Sengguruh, kegiatan ini tidak hanya menjadi momen penting bagi pelestarian satwa laut langka, tetapi juga menghadirkan nuansa kultural dengan sentuhan spiritual dalam menyambut datangnya 1 Suro atau 1 Muharram 1447 H.
Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Kepala Desa Sumberoto, yang mengajak seluruh warga untuk turut menjaga keberlanjutan kawasan pesisir. Disusul oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Malang yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pengembangan wisata edukatif berbasis konservasi. Ia mengungkapkan bahwa Pantai Modangan memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata yang tidak hanya indah, tetapi juga mendidik dan berkelanjutan.
Dukungan juga datang dari Tim BSTC Yayasan Konservasi Penyu Jawa Timur, yang memberikan paparan edukatif mengenai pentingnya menjaga kelestarian penyu laut sebagai bagian dari ekosistem pesisir. Para peserta yang hadir, mulai dari pelajar, komunitas pecinta alam, hingga wisatawan, tampak antusias menyimak informasi tentang daur hidup penyu dan berbagai ancaman yang mereka hadapi.
Puncak kegiatan ditandai dengan prosesi pelepasan tukik ke laut. Satu per satu tukik mungil tersebut melangkah menuju samudra, disaksikan oleh ratusan pasang mata yang penuh harap akan kelangsungan hidup mereka di alam bebas. Momen ini menjadi simbol harapan bagi generasi baru penyu sekaligus ajakan untuk terus menjaga harmoni antara manusia dan alam.
Sebagai penutup, acara ditutup dengan doa selamatan yang sarat makna, sebagai wujud syukur dan permohonan keselamatan bagi seluruh makhluk di bumi, sekaligus menyambut pergantian tahun dalam penanggalan Hijriyah.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga konservasi mampu menciptakan gerakan pelestarian yang bermakna. Pantai Modangan tak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga ladang harapan bagi kehidupan laut yang lebih lestari.
(Red).